Paxel Dukung Warung Pintar Mendigitalkan Warung




Jakarta - Stok barang adalah hal penting bagi bisnis warung yang saat ini diestimasikan mencapai 3,5 juta warung (Nielsen, 2018). Menurut survei yang dilakukan Warung Pintar, 81 persen juragan (sebutan mitra) Warung Pintar ingin bisa memantau langsung proses pengiriman stok barang dagangan mereka.

Untuk memenuhi keinginan warung yang semakin digital, Warung Pintar, startup teknologi yang mentransformasikan usaha ritel warung ke ranah modern, bekerjasama dengan startup logistik pelopor same day delivery antarkota di Indonesia, Paxel. Kerja sama ini disampaikan dalam acara Ngopi Bareng Paxel Vol.2 #NgobrolUKM pada Kamis (19/12).

Melalui aplikasi Juragan App, para Juragan Pintar, dimungkinkan untuk berbelanja stok warung tanpa minimum order, gratis ongkir dan akan sampai di esok hari. Pesanan barang dikelola dalam warehouse, lalu besoknya dijemput oleh Paxel pukul 10.00 pagi untuk didistribusikan ke setiap warung dan sudah bisa tiba sebelum pukul dua siang hari itu juga.

"Kami sadar dalam mentransformasikan warung dari offline ke online, tidak bisa hanya mendigitalisasi tampilan warungnya saja, perlu diimbangi dengan transformasi di sistem distribusi logistiknya juga. Makanya kami bekerja sama dengan Paxel yang dapat meningkatkan layanan logistik, terutama dari segi efektivitas kecepatan,"ujar Christian Winata, Co-Founder & VP Smart Distribution Warung Pintar.

COO Paxel, yang juga Ketua Asosiasi Logistik Indonesia, Zaldy Ilham Masita juga menjelaskan pentingnya para pemilik Warung Pintar bisa terus menambah stok produk untuk meningkatkan omzet mereka.

"Warung itu memiliki bisnis model yang unik, karena perputaran barangnya sangat cepat. Dengan Paxel yang menangani pengiriman stok barang sampai di hari yang sama, pemilik warung bisa menerima barang dalam waktu satu hari. Menjadikan perputaran bisnis mereka jadi lebih cepat berkali lipat”, ujar Zaldy.

Lewat kerja sama dengan Warung Pintar, Paxel setiap harinya mendistribusikan berbagai barang dagangan warung ke 500 gerai Warung Pintar di Jakarta dan Tangerang Selatan.

Transformasi Pertumbuhan Warung untuk Ekonomi Nasional

Menurut pemilik warung, transformasi warung konvensional ke Warung Pintar membutuhkan waktu satu bulan adaptasi untuknya dan pelanggan. Setelah sukses bertransformasi dari offline ke online, ia merasakan kemajuan bisnis yang signifikan. Sebelumnya, pelanggannya hanya orang yang kebetulan lewat, kini menjadi betah nangkring di warungnya karena banyak fasilitas kekinian yang ditawarkan. Ia pun mengaku bisa mendapatkan kenaikan omzet hingga 50 persen.

"Waktu masih berjualan offline, salah satu kesulitan terbesar adalah saya harus bayar orang untuk belanja kebutuhan stok warung ke agen, karena saya harus jaga warung yang nggak bisa ditinggal. Semenjak berubah jadi Warung Pintar, belanja stok tinggal pencet lewat handphone, lalu saya tinggal kerja dan jaga warung. Besoknya barang sudah diantarkan langsung ke depan mata. Bahkan sebagian besar harga beli stok barang lebih murah dari agen," ujar Pak Junaidi, juragan pertama Warung Pintar.

Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, warung menjadi penopang lebih dari 60 persen ekonomi nasional.(Sum)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinotif Bimbel Spesialis Matematika, Fisika dan Kimia

Homeschooling dibidang Matematika, Fisika dan Kimia dengan Sinotif Lebih Mudah Untuk Mengontrol Pembelajaran Anak

Vitalis Sabun Mandi Yang Memiliki Keharuman Tahan Lama dan menjanjikan Pengalaman Mandi Yang Berbeda.