Pembukaan ROICAM 9 Prof. Dr. dr. A. Harryanto Reksodiputro, SpPD-KHOM

 

Pidato Pembukaan ROICAM 9 Prof. Dr. dr. A. Harryanto Reksodiputro, SpPD-KHOM 


Assalamualaikum wr wb,

 Yang saya hormati, 

Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, PhD, 

Gubernur DKI Jakarta, yang pada kesempatan ini diwakilkan oleh kepala bidang P2P Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Dwi Oktavia TLH, M.Epid, 

Ketua umum PP PERHOMPEDIN Dr. dr. Tubagus Djumhana Atmakusuma, SpPD-KHOM, 

Ketua umum PP PO! Prof. Dr. dr. Aru W. Sudoyo, SpPD-KHOM, 

Ketua PERHOMPEDIN Jaya dr. Ronald Alexander Hukom, SpPD-KHOM, MHSc, 

Ketua PAPDI Jaya Dr. dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD-KKV, n, SpPD-KHOM, 

Ketua ROICAM 9 Dr. dr. Hilman Tadjoedi 

Para hadirin dan sejawat sekalian, 

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkah dan rahmat-Nya sehingga pada hari ini kita bisa berkumpul bersama dalam kegiatan ilmiah The Role of Internist in Cancer Management (ROICAM) 9 dalam keadaan sehat walafiat. Acara yang rutin diadakan oleh PERHOMPEDIN Jaya ini senantiasa menyampaikan bukti-bukti ilmiah terbaru. khususnya mengenai peranan seorang dokter ahli penyakit dalam dalam penanganan kanker. 

Seperti yang telah lama kita ketahui bersama, kanker adalah penyakit yang dalam proses diagnosis, pengobatan, rehabilitasi, maupun pencegahannya memerlukan pengetahuan yang holistik dan komprehensif. Selain penguasaan pengetahuan tersebut, juga dibutuhkan aplikasi penerapan ilmu mulai dari kedokteran dasar hingga kesehatan masyarakat (public health). Sebagai contoh, pengobatan paliatif di berbagai Puskesmas tingkat pelayanan primer tidak hanya semata-mata berlandaskan ilmu kedokteran klinik, tetapi juga memerlukan wawasan ilmu kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, manajemen penyakit kanker merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan mulai dari proses pencegahan, terapi, hingga setelah pasien mencapai akhir hayatnya. 

Untuk mendiagnosis kanker, diperlukan identifikasi mutasi genetik dan berbagai sitokin atau penanda kimiawi untuk menentukan jenis dan subjenis penyakit yang amat diperlukan untuk menentukan pengobatan dan penatalaksanaan pasien ke depannya. Dalam memilih prosedur diagnosis laboratorium, pemeriksaan radiologi, hingga pemeriksaan molekular, diperlukan kompetensi penapisan yang juga baik. 

Sumber daya kesehatan merupakan harta yang berharga namun sangat terbatas, sehingga pemilihan jenis pemeriksaan diagnostik hendaknya tidak berlebihan namun cukup edekuat untuk menegekkan diagnosis secara pasti tanpa Diaya yang berlebihan. 

Setelah diagnosis ditegakkan, perjalanan pasien kanker berlanjut dengan pengobatan. Kemajuan teknologi kedokteran telah melahirkan berbagai teknik bedah dan terapi sistemik yang teramat canggih Kita mengenal adanya pembedahan minimal invasif hingga pembedahan dengan menggunakan teknologi robotik. Terapi sistemik yang dulunya hanya mencakup kemoterapi sitostatika, saat In! sudah mencakup terapi hormon, terapi target, hingga imunoterapi. Pengobatan sistemik dengan kemoterapi maupun pembedahan membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang balk agar pengobatan tepat guna (cost effective) dan tidak merugikan pasien mengingat banyaknya opsi pengobatan yang mahal blayanya. Hal Inilah yang mendasari mengapa sangat diperlukan kompetensi ilmu penyakit dalam dan iimu bedah yang mapan supaya mampu merumuskan strategi manajemen yang terbaik untuk pasien kanker. 

Di samping itu, banyak pasien kanker yang terdiagnosis di usia lanjut, sehingga banyak terdapat komorbid dan efek samping terapl sitostatika. Hal Ini, ditambah dengan harga obat yang mahal, semakin menegaskan pentingnya peranan dan tanggung jawab tim multidisiplin. Diperlukan pengarahan khusus dari pemerintah agar tepat guna, berhasil guna, tidak terjadi penghamburan biaya karena harga obat dan berbagai prosedur diagnostik yang biayanya mahal. 

Seperti kita ketahui, sistem kerja dengan tim multidisiplin (MDT) telah menjadi standar internasional dalam pengobatan pasien kanker. Namun, salah satu masalah dalam penanganan pasien kanker di Indonesia adalah jasa medik hanya diterima oleh pemberi layanan medik, sedangkan tim multidisiplin tidak. Padahal tim inilah yang akan sangat menentukan proses pengobatan kanker. Untuk memecahkan masalah ini, hendaknya diajukan agar sebagian jasa medik, semisal 30%, dapat dialokasikan untuk tim multidisiplin terutama yang berperan aktif. Dengan demikian, pelayanan kanker oleh tim multidisiplin menjadi lebih optimal sesuai besarnya tanggung jawab MDT dalam penetapan program pelayanan medik yang tepat guna, berhasil guna, dan sesuai dengan prinsip farmakoekonomik. Untuk mengatasi permasalahan ini, mungkin ada manfaatnya mengirimkan tenaga medis dari Indonesia ke pusat kanker yang hampir sama keadaannya dengan di Indonesia sebagai studi banding. 

Mengingat sedemikian kompleksnya pengobatan kanker, maka diperlukan dokter yang menguasai fungsi organ-organ tubuh secara sistemik, ditambah penguasaan evidence based medicine, komunikasi yang efektif, dan penanganan pasien secara paripurna. Seorang internis baik internis umum, internist fellow oncology (IFO), maupun konsultan hematologi onkologi medik merupakan figur yang sangat penting dalam manajemen kanker. Selain itu, para dokter umum dan calon dokter juga memegang peranan penting sebagai ujung tombak penanganan kesehatan. Dengan menguasai prinsip dasar diagnosis dan pengobatan kanker, diharapkan sejawat dokter umum dapat melakukan tatalaksana gawat darurat dan merujuk ke ahli onkologi medik sesuai dengan penyakit yang diderita oleh pasien. 

Besar harapan saya, dengan diselenggarakannya acara ROICAM 9 ini, para mahasiswa kedokteran, dokter umum, internis, IFO, dan juga KHOM akan senantiasa nengikuti perkembangan iimu pengetahuan terkini khususnya di bidang kanker sehingga dapat diaplikasikan untuk kepentingan pasien, masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang kita cintai ini. (Sum )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinotif Bimbel Spesialis Matematika, Fisika dan Kimia

Homeschooling dibidang Matematika, Fisika dan Kimia dengan Sinotif Lebih Mudah Untuk Mengontrol Pembelajaran Anak

BERLANGSUNG MERIAH, INI 3 HAL YANG BIKIN AUTO KANGEN DWP