Kesiapan Atlet Jelang Asian Games 2018



JAKARTA Perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang kali ini tentu tidak hanya mengutamakan kesuksesan penyelenggaraan namun juga meraih prestasi yang membanggakan. 
Perlu kita ingat, sepak terjang atlet Merah Putih pada Asian Games 1962 di Jakarta. Ketika itu, Tan Joe Hok, M Sarengat dan kawan-kawan mampu menempati posisi kedua setelah kontingen Jepang dengan meraih 21 emas, 26 perak, dan 30 perunggu. Apakah semangat era Asian Games 1962 akan kembali membara d1 Asian Games 2018? 

Menyikapi hal itu, tentu para insan olahraga nasional, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), pengurus cabang Olahraga, atlet, pelatih, pihak terkait, serta publik tentu 
bersikap realistis. 

Merujuk Keppres 15 Tahun 2017 posisi Kemenpora adalah Pelaksana Bidang Prestasi Olah raga. Sedang bicara target prestasi Asian Games 2018 ialah, Indonesia masuk 10 besar dengan asumsi medali emas sebanyak 16-20 medali. Di sini penting untuk dipaparkan, bahwa Indonesia memiliki beberapa cabang Olahraga nominator medali emas di tingkat dunia yang lazimnya tidak diikutsertakan pada ajang olimpiade Asian Games. Tetapi kini sebagai bentuk "privilege" atas tuan rumah maka cabang olahraga cabang Olahraga itu dapat diusulkan oleh tuan rumah untuk dilombakan. 

Setidaknya peluang meraup medali emas ada di sejumlah cabang olahraga seperti Bulutangkis, Angkat Besi, Wushui Pencak Silat, Paralayang, Panjat Tebing, Boling, Taekwondo, Balap Sepeda, Panahan, Balap Sepeda/BMX, dan Kano. 

Dengan kekuatan kontingen sekitar 800 atlet bagaimana strategi meraih target tersebut? Upaya Kemenpora dan KOI meningkatkan kemampuan, latih tanding atlet? Pelaksanaan pelatnas? Dukungan kebijakan pemerintah dan pengurus cabor mequudkan sukses prestasi? Bagaimana kesiapan dan profil dari para atlet nasional kita? 

Untuk menjawab hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan informatika (Kominfo) menggelar Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk "Strategi Sukses Prestasi Asian Games 2018" di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini lndonesia lndah (TMII), Jakarta Timur, Kamis (12/07/2018). Setelah diskusi juga dilanjutkan dengan meninjau pelatnas pencak silat di TMll dan bulutangkis di Cipayung. 

Turut hadir sebagai narasumber antara lain Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, atlet pencak silat Wewey Wita, dan pengamat Olahraga Eko Suprihatno. (Sumi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinotif Bimbel Spesialis Matematika, Fisika dan Kimia

Homeschooling dibidang Matematika, Fisika dan Kimia dengan Sinotif Lebih Mudah Untuk Mengontrol Pembelajaran Anak

BERLANGSUNG MERIAH, INI 3 HAL YANG BIKIN AUTO KANGEN DWP